Thursday, November 22, 2007

Tentang Hujan

Hari ini mendung pertanda tidak lama lagi hujan datang, dari kemarin aku menantikannya. Entahlah... rindu akan datangnya gerimis dan hujan makin besar saja. Aku menyukai hujan, hujan yang dimulai dengan gerimis, hujan yang kecil2 saja, bukan hujan yang diikuti oleh petir, angin dan halilintar. Tidak sekali dua kali orang2 bertanya kenapa aku menyukai hujan. Terlalu abstrak untuk aku jelaskan. Aku sangat menyukai tetesannya dengan irama yang membentuk sebuah melodi yang sarat akan ketenangan, keheningan dan kedamaian.

Beberapa waktu yang lalu saat aku masih kecil aku sempat takut pada hujan, tiap hujan datang aku selalu berlari sembunyi di pangkuan ibu sampai hujan reda

"Tidak usah takut nak hujan itu indah, hujan itu cantik" kata2 itu selalu ibu ulang2 saat aku mengadu padanya sambil mengajakku ke jendela menyaksikan titik2 air yang sebelumnya sangat aku takuti.

"Nak kenapa takut lihatlah hujan indah kan?"

"Hujan banyak hantunya bu" aku masih ingat alasanku dulu tentang hujan, ya aku takut kalau hujan akan banyak hantu.

"sayang... siapa bilang hujan banyak hantunya. malahan kalu hujan banyak bidadari lho"

"bener bu?" ucapku sambil memandangi telaga bening pada kedua matanya. Telaga yang selalu membuatku ingin berenang dan tenggelam hingga ke dasarnya.

"iya sayang makanya sekarang jangan takut sama hujan lagi ya" sejak saat itu hari2 masa kecilku aku lalui dengan keriangan tiap kali hujan datang. Ya...tiap hujan datang aku selalu berlari ke jendela berharap akan menemukan bidadari seperti yang ibu katakan. Bidadari yang bisa membawaku terbang seperti mimpi2 masa kecilku.

Hingga saat ini, aku masih sangat menyukai hujan, setiap kali hujan turun rangkaian kenangan itu terus saja bermunculan. Kenangan tentang sosok perempuan bermata bening sebening telaga yang selalu mampu menenangkanku dalam situasi apapun. Perempuan yang juga senang akan hujan sampai kepergiannyapun diiringi dengan hujan. Aku tidak tahu apakah sekarang dia masih menikmati indahnya hujan disana???

Aaaah, aku tak peduli aku hanya bersyukur telah diperbolehkan mengenal dan memiliki perempuan dengan mata sebening itu.

Meskipun sekarang hujan tak lagi turun, aku masih selalu bisa membayangkan riak2 kecil di telaga itu. Dan pada saat sekarang, saat aku menulis cerita ini, aku tidak tau, apakah memang hujan yang sedang turun atau air mata yang membasahi kelopak mataku.

No comments: