Friday, December 7, 2007

Sungguh Tidak Mudah

Ternyata agak lama juga saya menelantarkan blog ini. bukan apa2 sih tapi waktu aja yang tidak ada (bilang aja malas hehehe.)

Beberapa waktu yang lalu salah seorang teman saya curhat kalau baru saja broke up. Kalau bukan kita yang mengalami dengan gampangnya kita bisa mengatakan ah persoalan sepele. Tapi bagaimana kalau kita yang mengalaminya. Cobalah beberapa detik untuk memikirkan hal ini.

Mungkin kita pernah mencintai seseorang begitu dalam? lalu karena suatu hal kita harus berpisah dengannya, lalu setelah itu kita berpikir kita tidak akan pernah bisa jatuh cinta lagi pada orang lain? Tapi setelah beberapa bulan kita menemukan orang lain, jatuh cinta lagi dan pacaran lagi?
Sudah berapa kali kita pacaran? 2 kali? 5 kali? puluhan kali? sudah berapa kali kita merasakan putus, patah hati, hopeless dan merasa tidak ada yang sebaik mantan kita itu, tapi toh akhirnya menemukan orang yang baru?
Dari patah hati setelah putus yang pertama kali itu dan akhirnya menemukan orang lain untuk dijatuhi cinta. Pacaran-pacaran berikutnya, kita akan berpikir "dulu juga aku bisa lupain mantan, sekarang juga pasti bisa"
But it just has never been easier. Berapa kali pun kamu mengalami putus cinta, 2 kali, atau bahkan perpuluh-puluh kali. Every time you feel it tetap aja terasa sakiiiittt. Meskipun dalam hati kita punya keyakinan dari apa yang didapat dari pengalaman masa lalu, itu tetap hanya menjadi sebuah keyakinan.
But the pain feeling, still the same, it hurts the same way...
Perasaan sedih ketika bangun tidur, ketika mau tidur, perasaan paling sedih itu paling besar pada saat kita sendirian dan bengong kan? Separah apapun kita berusaha menyibukkan diri dengan semua pekerjaan atau ngumpul2 sama temen2..tetap aja kita akan selalu punya waktu untuk sendirian..perasaan kalut saat sedang berada di keramaian orang...Perasaan benci ketika melihat orang lain lagi pacaran. Perasaan galau ketika melewati tempat2 yang pernah kita datangi sama orang itu...Perasaan "butterfly in stomach" ketika mendengar telepon berbunyi, ketika ada orang lain menyebut namanya apalagi kalau namanya pasaran, and anything around us that reminds us of him.
Kenapa kita terus terusan ingat sama dia padahal tau dia hanya bisanya nyakitin? Well, it has never been easier biarpun kita udah ngalamin 10 kali lebih patah hati...hahahaha...what I know is I could get thru this...kita nangis...puas2in nangis...tapi dalam hati yakin suatu hari nanti juga bisa lupain dia...meskipun sebenarnya beraaaaaatttt banget.

Apalagi jika yang mengalaminya perempuan. Dengan mudahnya laki2 itu bisa berkata jangan terlalu menggunakan perasaan, tapi ingat kodratnya wanita itu penuh dengan perasaan, meskipun itu bukan berarti perempuan tidak mempunyai logika.

Saat selesai mendengarkan teman saya curhat dan menemaninya ngobrol, saya berpikir sendiri begitu mudahnya saya memberikan saran tapi dalam hati kecil saya berkata bahwa sayapun akan merasakan hal yang sama seandainya saya yang mengalaminya.

No comments: