Saturday, December 8, 2007

Takut

Ingin aku mengucapkan kata-kata terdalam
yang mesti kuucapkan padamu;
tetapi tak berani aku, karena takut,engkau akan tertawa.
Itulah sebabnya mengapa kutertawakan diriku sendiri
dan kuremukkan rahasiaku dalam bergurau.
Kuringankan kepedihanku,
karena takut,engkau membuatnya demikian pula.
Ingin aku menyampaikan kata-kata paling benar
yang ingin kusampaikan padamu;
tetapi tak berani aku, karena takut,
aku tak akan terbalas dengan yang setara.
Itulah sebabnya mengapa kusamarkan kata-kataku dalam dusta,
mengatakan yang sebaliknya dari apa yang kumaksud.
Kubuat kepedihanku aneh kelihatan,
karena takut,kalau engkau akan membuatnya demikian pula.
Ingin aku memakai kata-kata yang paling tepat yang kusediakan bagimu;
tetapi tak berani aku,
karena takut,aku tak akan terbalas dengan harga setara.
Itulah sebabnya kusampaikan kata-kata keras padamu
dan kubanggakan kekuatanku yang kukuh padu.
Kulukai engkau,
karena takut,engkau tak pernah mengenal kepedihan sedikit juga.
Ingin aku duduk membisu di dekatmu;
tetapi tak berani aku,
karena takut kalau isi hatiku terluncur kebibirku.
Itulah sebabnya mengapa aku bicara
dan mengoceh dengan ringannya
dan menyembunyikan hatiku dibalik kata-kata.
Kuperlakukan kepedihanku dengan kasar,
karena takut,engkau akan memperlakukannya demikian pula.
Ingin aku pergi menjauh dari sisimu;
tetapi tak berani aku,
karena takut kecemasanku akan terbuka bagimu.
Itulah sebabnya mengapa kutegakkan kepalaku tinggi-tinggi,
dan tak peduli datang aku kehadapanmu.
Tusukan terus-menerus dari matamu membuat kepedihanku segar selalu.

No comments: